Kita sering kali merasa tidak puas dengan kepemimpinan wasit sepak bola yang terkadang keputusannya membuat tim kesayangan kita kalah. Wasit sebagai manusia biasa memang tidak akan luput dari kesalahan. Namun yang menjadi fatal jika kesalahan tersebut adalah bentuk perbuatan yang disengaja akibat faktor dari luar, sebut saja uang, ancaman, ataupun tekanan.
Seiring dengan makin majunya jaman, maka teknologi pun sedikit demi sedikit disisipkan dalam olahraga, tak terkecuali sepakbola. Teknologi tidak akan pernah berbuat curang adalah prinsip yang harus dipegang dan menjadi landasan pengaplikasian teknologi dalam sepakbola. Teknologi ini juga selain untuk mengurangi kecurangan, juga bagus untuk kebaikan dari pemain sepak bola itu sendiri.
Adapun beberapa usulan pengaplikasian teknologi dalam sepakbola, yaitu:
1. Bola ber-microchip
Microchip berukuran hanya sebesar kurang dari setengah inch (15 milimeter) ditanam di dalam bola. Ia akan memancarkan sinyal radio saat bola melampaui garis. Wasit hanya menggunakan teknologi ini bila ia merasa ragu untuk mengambil sebuah keputusan. Bila bola melewati garis gawang, petunjuk di tangan wasit akan menunjukkan kata “Gol!” yang kemudian terekam oleh teknologi ini.
“Sinyal tersebut akan ditangkap 12 antena yang ditempatkan di pojok-pojok lapangan yang kemudian dikirimkan kembali ke penangkap sinyal yang ada di tangan wasit dalam waktu kurang dari satu detik,” kata Guenter Pfau dari Adidas.
2. Sepatu Detektor
Sebuah rencana besar dari Adidas, produsen raksasa dalam bidang olahraga, untuk menerbitkan produk berteknologi tinggi, yaitu sepatu sepak bola yang sanggup mendeteksi keletihan dan ketidakberesan yang terjadi pada otot kaki.
Lagi-lagi chip yang berperan dalam teknologi ini. Chip ini mampu mendeteksi frekuensi dan gerakan otot kaki pemain dan akan memberikan sinyal jika ada perbedaan frekuensi dan pergerakan dari otot yang normal.
Teknologi ini di harapkan mampu mengurangi cedera yang sering menimpa para pemain. Otot yang tidak beres biasanya terjadi setelah sang pemain terkena sliding, terjatuh dan menendang dengan posisi dan langkah yang salah. Dalam pertandingan, pemain yang terkena kondisi di atas biasanya tidak sadar dengan keadaan kakinya dalam waktu singkat. Bila mengalami benturan ringan, biasanya pemain bersikap acuh dan kembali bermain tanpa sadar kemungkinan efek yang ditimbulkan. Tapi sepatu ini bisa mendeteksi seberapa jauh efek yang ditimbulkan akibat benturan-benturan yang terjadi pada kaki tersebut sehingga bisa mencegah cedera yang cukup serius.
3. Techno wear
Techno wear sudah diciptakan untuk kostum renang namun akhirnya oleh mahasiswa bernama David Evans dari jurusan Desain Industri Universitas Northumbria yg dibantu pakar ilmu olahraga Liverpool John Moores University dibuat rancangan kostum sepak bola yang dapat memonitor tingkat hidrasi dan detak jantung pemain. Kostum “hi-tech” ciptaannya memakai bahan electro-textile sedangkan perangkat yang digunakan yaitu semacam sensor ECG yg dapat merekam detak jantung berupa sinyal elektronik yang dipancarkan dengan gelombang radio/wireless ke perangakat komputer di tepi lapangan. Selain itu sensor juga dapat memonitor tingkat dehidrasi dan keletihan pemain dengan cara mengoleskan jelly silikon pada punggung pemain yang saat bereaksi dengan keringat memperlihatkan kondisi kelelahan dan tingkat dehidrasi.
David Evans menghasilkan ciptaannya tergerak dengan kejadian kematian pemain klub kesayangannya Manchester City: Marc Vivien-Foe asal Kamerun yang meninggal mendadak ketika tengah bertanding di tengah lapangan sepak bola. Kematian tiba-tiba Marc Vivien-Foe -yang diduga akibat kelelahan luar biasa dan atau serangan jantung yang tidak disadari baik oleh pemain sendiri maupun pelatih- sempat membuat heboh kompetisi Liga Premier Inggris yang memang termasuk salah satu kompetisi yang jadwal pertandingan padat luar biasa dan amat menguras kebugaran fisik para pemain.
4. Hawk eye
Hampir sama dengan bola ber-microchip, hawk eye juga berfungsi untuk memastikan apakah bola sudah melewati garis gawang atau tidak. Teknologi hawk-eye bukan barang baru dalam dunia olahraga. Teknologi ini sudah diterapkan dalam olahraga tenis dan kriket. Pada September lalu, pengembang teknologi telah melakukan sebuah pengujian. Hasilnya, teknologi ini mampu diaplikasikan secara akurat di sepak bola. Pengaplikasiannya sendiri menggunakan dua asisten wasit tambahan yang berposisi di belakang gawang untuk melihat keabsahan sebuah gol.
Dengan adanya teknologi-teknologi ini, diharapkan tidak ada lagi kecurangan ataupun cedera yang menimpa pemain akibat faktor X.
sumber http://blog.arieflatu.net/2009/11/aplikasi-teknologi-dalam-sepak-bola.html/
Seiring dengan makin majunya jaman, maka teknologi pun sedikit demi sedikit disisipkan dalam olahraga, tak terkecuali sepakbola. Teknologi tidak akan pernah berbuat curang adalah prinsip yang harus dipegang dan menjadi landasan pengaplikasian teknologi dalam sepakbola. Teknologi ini juga selain untuk mengurangi kecurangan, juga bagus untuk kebaikan dari pemain sepak bola itu sendiri.
Adapun beberapa usulan pengaplikasian teknologi dalam sepakbola, yaitu:
1. Bola ber-microchip
Microchip berukuran hanya sebesar kurang dari setengah inch (15 milimeter) ditanam di dalam bola. Ia akan memancarkan sinyal radio saat bola melampaui garis. Wasit hanya menggunakan teknologi ini bila ia merasa ragu untuk mengambil sebuah keputusan. Bila bola melewati garis gawang, petunjuk di tangan wasit akan menunjukkan kata “Gol!” yang kemudian terekam oleh teknologi ini.
“Sinyal tersebut akan ditangkap 12 antena yang ditempatkan di pojok-pojok lapangan yang kemudian dikirimkan kembali ke penangkap sinyal yang ada di tangan wasit dalam waktu kurang dari satu detik,” kata Guenter Pfau dari Adidas.
2. Sepatu Detektor
Sebuah rencana besar dari Adidas, produsen raksasa dalam bidang olahraga, untuk menerbitkan produk berteknologi tinggi, yaitu sepatu sepak bola yang sanggup mendeteksi keletihan dan ketidakberesan yang terjadi pada otot kaki.
Lagi-lagi chip yang berperan dalam teknologi ini. Chip ini mampu mendeteksi frekuensi dan gerakan otot kaki pemain dan akan memberikan sinyal jika ada perbedaan frekuensi dan pergerakan dari otot yang normal.
Teknologi ini di harapkan mampu mengurangi cedera yang sering menimpa para pemain. Otot yang tidak beres biasanya terjadi setelah sang pemain terkena sliding, terjatuh dan menendang dengan posisi dan langkah yang salah. Dalam pertandingan, pemain yang terkena kondisi di atas biasanya tidak sadar dengan keadaan kakinya dalam waktu singkat. Bila mengalami benturan ringan, biasanya pemain bersikap acuh dan kembali bermain tanpa sadar kemungkinan efek yang ditimbulkan. Tapi sepatu ini bisa mendeteksi seberapa jauh efek yang ditimbulkan akibat benturan-benturan yang terjadi pada kaki tersebut sehingga bisa mencegah cedera yang cukup serius.
3. Techno wear
Techno wear sudah diciptakan untuk kostum renang namun akhirnya oleh mahasiswa bernama David Evans dari jurusan Desain Industri Universitas Northumbria yg dibantu pakar ilmu olahraga Liverpool John Moores University dibuat rancangan kostum sepak bola yang dapat memonitor tingkat hidrasi dan detak jantung pemain. Kostum “hi-tech” ciptaannya memakai bahan electro-textile sedangkan perangkat yang digunakan yaitu semacam sensor ECG yg dapat merekam detak jantung berupa sinyal elektronik yang dipancarkan dengan gelombang radio/wireless ke perangakat komputer di tepi lapangan. Selain itu sensor juga dapat memonitor tingkat dehidrasi dan keletihan pemain dengan cara mengoleskan jelly silikon pada punggung pemain yang saat bereaksi dengan keringat memperlihatkan kondisi kelelahan dan tingkat dehidrasi.
David Evans menghasilkan ciptaannya tergerak dengan kejadian kematian pemain klub kesayangannya Manchester City: Marc Vivien-Foe asal Kamerun yang meninggal mendadak ketika tengah bertanding di tengah lapangan sepak bola. Kematian tiba-tiba Marc Vivien-Foe -yang diduga akibat kelelahan luar biasa dan atau serangan jantung yang tidak disadari baik oleh pemain sendiri maupun pelatih- sempat membuat heboh kompetisi Liga Premier Inggris yang memang termasuk salah satu kompetisi yang jadwal pertandingan padat luar biasa dan amat menguras kebugaran fisik para pemain.
4. Hawk eye
Hampir sama dengan bola ber-microchip, hawk eye juga berfungsi untuk memastikan apakah bola sudah melewati garis gawang atau tidak. Teknologi hawk-eye bukan barang baru dalam dunia olahraga. Teknologi ini sudah diterapkan dalam olahraga tenis dan kriket. Pada September lalu, pengembang teknologi telah melakukan sebuah pengujian. Hasilnya, teknologi ini mampu diaplikasikan secara akurat di sepak bola. Pengaplikasiannya sendiri menggunakan dua asisten wasit tambahan yang berposisi di belakang gawang untuk melihat keabsahan sebuah gol.
Dengan adanya teknologi-teknologi ini, diharapkan tidak ada lagi kecurangan ataupun cedera yang menimpa pemain akibat faktor X.
sumber http://blog.arieflatu.net/2009/11/aplikasi-teknologi-dalam-sepak-bola.html/
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar